ibunda, maafkan aku sepenuh hati
geramnya jiwa bukanlah pertanda, aku tiada membencimu seperti yang engkau sebut itu. aku hanya anak kecil yang mencoba mencari arti hidup.
ibunda, kau tahu isi hatiku
betapa aku menginginkan keluarga yang layak untukku. tempat aku bisa menyandarkan kepala, bercerita tentang hari-hariku yang lelah.
ibunda, kau mengerti
inilah aku dengan segala cara, mencintainya dengan caraku dan bukan caramu. hidup dengan caraku dan bukan caramu. namun, tujuanku hanya satu, ibunda! untuk membuatmu bahagia.
nyanyian yang mengalun ini adalah suara takdir, untukku berjalan menuju dunia yang sebenarnya, untuk mempersembahkan padamu seorang anak laki-laki dari rahimmu, yang berjuang dengan mati, untuk mempersembahkan padamu kalung mutiara ini.
ibunda! sampaikan salamku untuknya
tak sabar aku ingin bertemu menamparnya lagi...