Friday, May 30, 2008

dinginnya hari ini

dingin hari ini begitu menusuk kalbuku...
orang-orang yang ku kira sebangsa begitu tak mau berfikir
di sini bukan masalah besar atau kecilnya kekuasaan yang ada
bukan perihal benar atau salahnya kejahatan
bukan tentang masyarakat yang begitu merasa dirugikan

mulai berpikir lagi dan cermati apa yang terjadi...

minyak naik menjadi masalah yang begitu berat
juntai-juntai drum yang begitu lengang menjadi saksi betapa terpuruknya ekonomi
anak kecil yang begitu lapar meraung pegitu dalam hingga tak sanggup ibunya menahan air mata yang hendak ia simpan di balik kerut mukanya
tapi itu semua karena kita

bukan karena mereka saja
bukan pula karena kita saja

jangan saling menyalahkan untuk hal ini
mari kita berpikir lebih baik lagi

kita hancurkan bangsa sendiri
kita salahkan bangsa sendiri ketika mereka tak mampu bertahan karena kesalahan kita

produk dalam negeri begitu lengan oleh jual beli
pasar begitu mendambakan produk impor terkini
indonesia begitu terpuruk oleh teknologi
namun, anak-anak bangsanya begitu hampa dengan ilmu dan tak mampu menyelesaikan skripsi

kita begitu tergiur dengan bantuan luar negeri
hingga setiap masalah kecil kita merengek ala basa basi
kita tak pernah mencoba untuk berdiri dalam bangsa sendiri hanya berjalan sambil di pangku oleh luar negeri
lalu apa arti INDONESIA?

kenangan majapahit dan sriwijaya adalah kebanggaan yang begitu besar dalam sejarah
apakah hilang oleh bangsa yang membanggakannya ini?
apakah kita akan terus menangis seperti ini dan tak mau berjalan sendiri?
apakah masih kita saling menyalahkan?

hak asasi, landasan hukum, pemilu, dan tetek bengek masalah yang berupa teoritis tanpa praktik yang sejalan
menjadi topik hangat DPR...
namun, anak-anak yang begitu terpuruk hidupnya, generasi yang akan membangun bangsa
menjadi sesuatu yang tak penting lagi untuk di selesaikan SECEPATNYA...

begitu banyak kesalahan yang harus kita perbaiki..

anak muda menjadi ejekan bagi kalangan tua..padahal bukan itu yang harusnya terjadi...

yang muda menghormati yang tua
yang tua menyayangi yang muda
namun, ketika yang muda tak lagi menyayangi yang muda
yang tua malah ikut-ikutan mencampakkan yang muda
itukah arti arif dan bijaksana?

kita masih terlalu dini..
kita masih terlalu basi...
kita ini bukan apa-apa...

selama masa ini kita habiskan dengan teoritis tanpa praktis yang akan membuat semuanya menjadi berubah...berubah bertambah kelam

teman-teman jangan berdemo lagi...
jangan kasar lagi...
tahan gelora mudamu...
tahan...
tak ada salahnya kita nasehati yang tua itu..
dengan teknologi dan pola pikir kita yang lebih dinamis dan penuh gairah...

mereka akan sadar, teman!
jika kita tidak dengan kekerasan..
dan juga tak haus akan uang...

percaya...
ini bukan apa-apa...
ini sumpah pemuda..