ini sebuah puisi yang ku tulis tanpa membuka mata
sebuah jalinan kata-kata yang tak pernah ku lihat adanya
mata ku dibutakan oleh mimpi dan derita
ketika tak ada lagi cinta yang mendekatiku
sepenggal hati ini jatuh namun apakah ia masih mengingatku
aku berlari dari balik jalinan bayang-bayang kertas putih
aku pergi dari balik uraian air mata di balik gelombang samudera
aku pergi layaknya sang pangeran yang ingin membuka wilayahnya sendiri dan berperang dengan ayah yang paling ia cintai
aku ingin pergi
namun aku tak bisa tanpamu
aku adalah lelaki yang mati sebagai dedaunan yang hilang di telan waktu
aku seperti samudera yang begitu lama menerpa sang pasir pantai
aku adalah kesakitan yang teramat
aku ingin melepaskan semuanya
dari balik kata-kata sederhana ini...