Berhentilah melihat malam, tidak baik untuk hidungmu.
Bukan aku yang harus menjagamu, tapi kau yang menjaga dirimu sendiri.
Kau lebih mandiri dari ku, itu harapanku saat kau tak bersamaku.
Saat mungkin aku kembali melihatmu, maka silahkan kau berulah.
Ikuti saja kemana aku hendak pergi.
Kan ku ajari kau caranya menikmati kesederhanaan ini.
Ini sebuah apel untukmu kubeli tadi pagi,
Sebelum aku pergi makanlah dulu.
Setelah itu belikan lagi untukku.
Jika aku terlambat pulang, makanlah semuanya.
Bila aku harus, membajak hingga terbenam mentari.
Tidurlah dulu, jangan menungguku.
Makan siangku nanti siapkan saja pagi-pagi.
Bawa saja lebih sisa makanan malam ini
Biar aku bisa langsung membawanya.
Siapkan saja, tempat tidur ini rapi.
Kau tak usah melihatku ke sawah nanti.
Pandangi saja aku dari sini,
Jika kau ingin melihatku menuai padi.
Sebuah bulir panen terbaikku selama ini.
Adalah kau istriku.
Aku mencintaimu saat aku melihatmu kini. Teramat.
Berhentilah melihat malam, tidak baik untuk hidungmu.
Aku pergi dulu. Mungkin saja aku tak kembali.
Karena aku juga harus mempersiapkan diri.
Jika impianku tak diijinkan untuk bertepi esok hari.
Jika hujan tak turun membasahi padiku sore nanti.