Menjengkal pelangi menuju samudera.
Merangkak menitih rasa penat sendiri.
Ku awali berlari berakhir berhenti.
Aku terjatuh tercebur di sana.
Ruak langit mulai menerpal cantik.
Barak yang ku bawa berisi wajah.
Maka ku biarkan ia terdampar.
Di sebuah ruang yang kusebut bilik.
Pagi ini sepi dingin.
Sebuah sudut bumi dipenuhi para pemenung.
Sejoli naik turun dalam buaian mimpi.
Mimpi terjaga.
Jagoan langit mulai membelah sunyi.
Tak sesunyi hati yang sedang gulana.
Menanti sebuah pembenaran.
Tentang kebenaran yang gila.
Bahwa niscaya telah berhenti suatu roda.
Di sebuah pematang yang gersang.
Berteman ilalang dan pagoda tak berpenghuni.
Siapa yang melihatnya?
Kardigan biru muda
Melanglang di tepi pasir tak berangin.
Mencari siapa yang punya.
Masih kah dia?
Yang tadi melihatku dengan mata sayu.
Berkata sebelum pergi.
Makanlah.