Andalas menyeberang hingga tanah jawa.
Pulau-pulau berjejer melindung utara laut.
Menyisir pantai si cendrawasih.
Tanah bugis menepi bersama si hutan rimba.
Takjub menyapu ubun-ubun kepala.
Seluas ini moyangku meninggalkan harta.
Aku masih mendapat ritme riang para pelaut.
Petani masih bernyanyi menunggu hujan.
Riak rawa masih berdenting tipis.
Sayup hijau sudah merekah menipis.
Kelopak bunga santapan kumbang.
Lahir sepanjang musim beradu-adu.
Seluas ini moyangku meninggalkan harta.
Sebut namanya tanah pertiwi.
Gambaran kelahiran putri raja equator.
Terbahak moyang mungkin datang kesini.
Memang lucu sekali negeri ini.
Seluas ini moyangku meninggalkan harta.
Yakin sekali moyang menepikan kapal di tanah ini.
Meninggalkan jejak pelangi di balik bangka.
Merintis sisi langit biru dalam lukisan samudra.
Sayang sekali, hartanya bukan buatku.
Kakak-kakak sudah sibuk sendiri dengan gundunya.
Kita indonesia atau kita sumatera?
Kita indonesia atau kita jawa?
Kita indonesia atau kita nusa?
Kita indonesia atau kita kita?
Seluas ini moyangku meninggalkan harta.
Darahnya ternyata hanya untuk kita kita.