Guru : "keluarkan buku tulis kalian!"
Lalu seorang siswa mengeluarkan 3 lembar kertas kosong. Guru marah, lalu berkata.
Guru : "Kamu ngerti buku tulis atau tidak?"
Siswa : "Yah, saya mengerti"
Guru : "Lalu mengapa kamu mengeluarkan kertas"
Siswa : "Karena saya mengerti buku tulis."
Guru : "Lalu kenapa kamu tidak mengeluarkan buku tulis? Sekarang kamu keluar!"
Siswa : "Bapak ngerti buku tulis?"
Guru mengambil buku tulis teman disampingnya dan mengambil 3 helasi kertasnya.
Guru : "Anak 5 tahun tahu yang mana buku tulis mana yang tidak!"
Siswa : "Maka bapak tidak lebih pintar dari anak umur 5 tahun"
Guru : "Kurang ajar, apa maksudmu"
Siswa : "Mengapa buku tulis berbeda? Substansi dan fungsinya juga sama! Ini sehelai kertas, saya kasih sampul, bisa ga' saya sebut buku?"
Guru : "Bodoh!"
Siswa : "Kenapa? Sekarang ambil buku itu, sobekkan seluruh isi kertasnya dan tinggalkan satu helai, bapak pasti masih sebut itu buku! Satu lagi, Ada sebuah buku seluruh kertas yang membangun dicerai-berai, dan ada tumpukkan kertas. Kenapa kita tidak menyebut itu sama-sama sebagai buku? Buku itu hanya istilah lain untuk kertas. Hanya saja manusia sudah membuat sebuah perbedaan, sehingga lupa akan keaslian. Ibarat senyawa, senyawa ada unsurnya."
Guru : "Kamu keluar dan temui saya di ruang BP pulang sekolah".