Thursday, September 22, 2011

Gila Sendiri

Ada jangkrik yang tertawa sendiri di balik dinding sayap kupu-kupu tidur.
Mengapa tak kau siram ia hingga terbangun.
Agar berteman aku yang tengah melamun.
Hilang bekas gigitan semalam.
Lampu meja yang nakal.
Mengapa tak kau kirimkan aku suara
Atau mungkin angin yang mulai malas keluar.
Setidaknya walau aku tak melihat.
Aku merasa ia ada.

Pada suatu lelap yang dingin.
Aku menciumi hingga mata kaki sang cerita yang mulai mengantuk.
Mana tahan aku menunggu.
Sedang yang aku nanti saja aku tak tau.
Aku merasa lebih bebal.
Dari beruang hutan yang kelaparan.
Boleh aku simpan kertas putih ini?
Suatu hari aku akan menggoresnya.
Atau mungkin akan ku bawa mati saja.
Biar saja kalian tertawa.
Karena aku memang sudah terlalu gila.