Thursday, September 08, 2011

Sudah Sampai Dimana

Aku berkawan kepompong kosong di sebuah dahan
Ku ceritakan tentangmu ku harap ia mendengarkan
Sembari aku menunggu bunga melati di depanku tumbuh
Pernah kau tau, bunga melati itu kecil saja?

Jalanan sempit lurus kiri kanan penuh daun bonsai
Berkerikil dan penuh semut yang riang gembira
Ingin ku lalui tapi aku takut menginjak sesuatu
Bolehkah sebentar ku duduk di tepi sungai ini?
Sambil bernyanyi lagu yang biasa kudendangkan?
Hingga jalanan itu mulai sepi dan aku bisa kembali berlari.
Sebentar saja tak akan lama.

Hatimu dan hatiku pernah bersatu pada suatu ketika
Saat itu aku yang bodoh atau kau yang gila
Bagai sepasang tupai yang berkejar-kejaran
Ada makanan, tetap saja kita bertengkar
Ini punyaku, ini punyamu

Hingga pada suatu hari yang sendu
Aku pernah merasa seonggok jerami mulai hangat
Walau saat bangun aku lebih banyak mengeluh
Tapi kau tetap mau menemaniku setiap malam

Lalu pada suatu saat yang tak terkira
Aku merasa lebih hebat dari seekor kupu-kupu
Yang dicari dan di kejar oleh senyum-senyum ceria
Aku bisa terbang, meliuk cepat, dan menukik tanpa ampun
Hari yang hebat.

Dan pada suatu waktu yang mulai menggersang
Aku bisa merasakan betapa ada suatu angin
Yang pernah membuat sejuk wajahku yang panas
Aku pernah punya sebuah jangkar kecil
Yang menemaniku membuat peta
Aku punya sebuah pensil dan sangat jarang patah
Yang menari dalam karya-karyaku
Aku pernah memilikimu
Untuk beberapa menit yang luar biasa

Dan pada akhirnya
Sudah sampai dimana kita sekarang?