Seperti tengah mabuk di sebuah warung bambu dekat persimpangan.
Menanti satu waktu seorang penjaja daging panggang datang.
Aku seperti kecoak yang hamil tengah mengidam.
Lebih ku butuhkan perut ini selesai ku manjakan.
Dan lebih baik aku tetap menunggu karena untuk pulang pun aku tak mampu berjalan.
Mungkin terduduk dengan kaku melebar ke dapan adalah cara terbaikku.
Mengatakan pada dunia bahwa ada lelah yang tiba-tiba.
Tentang seorang bangsawan yang berhenti menjadi kaya
Melemparkan diri pada sampah-sampah jalanan berkuman
Sayang seribu sayang, dia terlalu siap untuk kekalahan.