Friday, February 01, 2008

anjing papahan

tak mampu lagi kakiku menahan beratnya dosa dalam diriku
aku berharap bisa mati tapi aku tak pernah berharap ada api yang menghanguskan sempurna tubuhku
aku kering kerontang oleh panasnya langitku
begitu biru, begitu panas

jangan lagi ada manusia, karena ia hanya seonggok daging yang busuk dan mencemari sekitarnya
begitu sempurna, tapi mengapa begitu menghinakan?
oh ya, mungkin mereka ingin yang seperti itu
bak anjing yang dipapah, disuruh ini itu agar bahagia merekah hati-hati mereka
mereka yang merasa ada sepersen bagian
dari apa yang pernah diterima
di balik bungkusan putih yang berisi baitul mal

sudahlah! jangan munafik!
mengakulah! tak usah minta maaf
cukup berlutut padaku
anak kesil 16 tahun yang lugu
berani...?