Seteguk air begitu berharga pada suatu perjalanan padang pasir
Berkawan ular derik yang menari menggoda
Terlelap bersama debu melekat, berbaur bersama minyak di kulit
Mentari begitu jantan memamerkan diri bak seorang raja
Memang ia rajanya, di padang pasit setandus ini siapa yang tak mengenalnya
Pada sebuah bukit batu yang berisi buah bawang air
Menidurkan diri pada wahana teduh yang tak sepadan dengan tinggi badan
Di tanah setandus ini siapa yang pernah bertahan?
Banyak orang bertanya, mengapa tak turun saja hujan di padang pasir ini?
Apa kau gila? Berjalan di atas lumpur yang dalam hitungan detik kau bisa mati tenggelam
Sudahlah, bukan tak mampu tempat setandus ini memanggil hujan
Tapi karena tak mampu pijakan yang serapuh ini menahan air seringan itu
Tak mampu karena ia memikirkanmu
Wahai pejalan di atas debu
Di tanah setandus ini siapa yang mau tinggal?
Di tanah setandus ini hanya ada dua pilihan
Teruskan perjalanan atau tidurlah di sini sampai saat yang ditentukan.