Monday, October 31, 2011

Sudah Malam

Sebuah sapu tangan rajutan jaring daun berliku
Kini bukan aku lagi yang keringatnya dihapus dengan itu
Ada kulit yang lebih lembut, duduk di bawah pepohonan yang rindang
Bukan melangkah mencari mata air dalam debu pasir jalanan
Memburam.

Sebuah keranjang yang dulu pernah ku pinjam
Untuk mengangkut apel-apel yang sudah matang
Kini ada tangan-tangan yang lebih gesit
tak perlu waktu lama untuk sebuah apel saja
Meremang

Sebuah kertas yang dulu pernah ku coret
Hanya tintanya terlalu lama habis dan aku diam
Ada pujangga yang lebih setia
Mencoretnya dengan lebih hidup
Menipis

Sebuah dentingan yang dulu pernah ku mainkan
Hanya saja senarnya sudah terlalu lama berkarat
Ada penyair yang lebih baik
Yang kau dengarkan lebih takjub
Melesat

Sebuah peribahasa yang dulu pernah ku ciptakan
Hanya saja waktu tak pernah mau menunggu
Dan tak lagi menggambarkan sisi hidupmu
Sepertinya lampu mulai meredup
Gelap pada sisi terang

Sebuah cerita yang pernah tercipta
Di dalamnya hidup sepasang ikan koi
Yang sudah terlalu tua untuk berputar
Dan berhenti pada sudut kolam yang tak lagi hangat
Suram

Sudah malam, waktumu untuk tidur dan terbangun esok pagi
Mungkin sudah terlalu banyak kelelahan yang memang harus kita lupakan
Semoga waktu bisa menjawabku lebih baik,
Tentang kapan rasa ini tak lagi datang.
Tidurlah, sudah malam.