Dulu tersisa satu menit waktumu dan lima menit waktuku
Namun dalam empat menit yang kosong aku mencoba mencari debu
Dalam singgah titik dan koma aku bercerita tentang hati yang mulai berkarat
Tersimpan jauh di balik cahaya bulan wajahmu yang memburam
Pertikaian hati untuk memintamu kembali tak semudah kau berjalan dari sini
Menanti jala berisi ikan di sebuah perairan tawar yang subur oleh akar
Kau begitu cantik malam itu.
Seperti titik yang mengakhiri seluruh baris puisiku
Habis kata-kataku
Jika diam tak lagi mampu bercerita dengan baik
Dalam empat menit yang kosong aku mencari cara
Menepikan kapal yang terlalu lama berlayar